Marriage Story (2019): Ketika Penceraian Menguras Emosi dan Menjadi Urusan Publik
Salah satu scene dari Marrige Story (2019) |
Pernikahan
dan akhir darinya, penceraian, tak melulu persoalan private dan keluarga. Ia akan selalu menjadi urusan negara –setidaknya
untuk pencatatan sipil—dan orang. Lebih-lebih jika yang menikah dan bercerai
adalah figur publik.
Film Marriage Story (2019) garapan sutradara
Noah Baumbach memotret hal itu; bahwa penceraian adalah hal publik, juga
tentunya rumit, kompleks dan menyisakan luka. Charlie Barber (diperankan Adam Driver)
dan Nicole (Scarlett Johansson) merupakan pasangan suami-istri yang, awalnya,
harmonis dan dianggap sebagai pasangan ideal yang memiliki seorang anak bernama
Henry.
Namun, riak
rumah tangga pecah dan berujung pada penceraian. Proses menuju penceraiannya
adalah hal yang kompleks dan menguras emosi. Penceraian keduanya tak hanya
menjadi persoalan keduanya, melainkan menjadi persoalan hukum. Dan itu artinya
bukan ‘perseteruan’ antara Charlie dan Nicole, tapi juga pertaruhan reputasi dua
orang pengacara. Apalagi, dua pengacara tersebut, Nora dan Jay, adalah
pengacara kondang yang memiliki misi pribadi –karir-- untuk memenangkan tiap
kasus yang ditanganinya.
Hak asuh
anak menjadi bahasan utama dalam penceraian. Juga pembagian harta gono-gini,
yang sebenarnya, baik Charlie dan Nicole sudah bersepakat secara ‘kultural’ untuk
tidak menjadikannya rumit. Anak, kerap kali, menjadi korban dari penceraian
orang tuanya.
Secara
hukum, penceraian keduanya berhasil. Tapi, penyesalan dan segala kecamuk emosi
masih bersemayang.
Comments
Post a Comment