Ada Patriarki di Sekitar Kita!

Kover novel Pengakuan Eks Parasit Lajang
karya Ayu Utami
Novel ‘Pengakuan Eks Parasit Lajang’ karya Ayu Utami mewartakan sekaligus menyalakan alarm bahaya: Ada Patriarkti di Sekitar Kita! Mungkin tak hanya ada, melainkan mengalir dalam nadi keseharian; tak sekadar menubuh dalam diri kelamin laki-laki (karena patriarki tak punya jenis kelamin), melainkan bersemayam dalam agama, negara, masyarakat, institusi pendidikan, budaya, politik, kecantikan dan lain sebagainya.

Jelasnya, keseharian kita adalah keseharian yang patriarkis.

Orang-orang, atas anjuran agama, mensinonimkan pernikahan dengan kebahagiaan; bahwa kebahagiaan, juga kesempurnaan hidup, hanya bisa dicapai lewat pernikahan. Dan pernikahan adalah serangkaian ritual keagamaan ditambah catatan resmi dari negara supaya tidak dicurigai dan digerebek oleh masyarakat dan Satpol PP yang suka sekali menjadi polisi moral.

Dalam pernikahan, ada hierarkis. Laki-laki didapuk sebagai pemimpin atau kepala keluarga. Itu artinya, posisi perempuan sebagai subordinat dalam keluarga. Belum lagi konsep keperawanan yang menghantui pernikahan sekaligus menentukan kebahagiaan keluarga. Jika tak ada ‘pemeriksaan’ di awal, pernikahan, dengan asosiasinya pada keperawanan, adalah gambling. Betapa lucunya ‘pemeriksaan’ keperawanan sebelum pernikahan.

Semua hal tersebut dilanggengkan melalui ajaran agama yang kemudian menjadi budaya yang dianggap ajek oleh masyarakat. Kemudian muncul counter-narasi dari feminisme dengan menafsirkan ajaran agama berbasiskan pada kesetaraan gender. Novel ini adalah bagian dari counter-narasi tersebut dengan mempertanyakan ajaran-ajaran agama yang bias gender.


Comments