Siapa Sebenarnya Kader NU itu?


Menurut saya, untuk menjernihkan siapa sebenarnya kader NU tersebut, perlu kiranya membedakan antara PB NU dengan NU. Tubuh PB NU terlalu kecil untuk mengenakan baju NU yang besar. Apalagi yang makek PKB, tambah aneh jadinya.

Di NU, terdapat yang struktural (jam’iyah) dan kultural (jamaah). PB NU dan termasuk jajaran struktural ke bawahnya adalah yang struktural tersebut. Jika dikuantifikasi, jamaah NU jauh lebih besar ketimbang jam’iyahnya.

Soal kestiaan pada ritual keagamaan dan tradisi? Jamaah NU tidak usah diragukan. Meskipun tidak pernah ditempa dalam latihan atau pembinaan di badan otonom NU –dan oleh karenanya tidak termasuk kader NU sebagaimana pernyataan beberapa pengurus PB NU, indoktrinasi ke-NU-an jamaah NU terjadi melalui keluarga, lingkungan dan pesantren. Tidak berlebihan jika mengatakan NU, baik pemikiran dan tradisi, akan terus ada meskipun, misalnya, secara struktural NU sudah tiada.

Kiai-Kiai di daerah pun meskipun menduduki posisi struktural, tapi jarang sekali abai pada keberagaman jamaah NU, termasuk yang menjadi kader pelbagai partai politik. Sikap demikian yang seharusnya dilakukan oleh PB NU sekaligus menegaskan diri sebagai bukan partai politik dan tidak terjebak pada sekadar politik dukung-mendukung yang menjurus pada konversi ke suara (vote).

Klaim suara NU terlalu prematur diucapkan. Bukan suara NU lebih tepatnya, tapi suara PKB, karena klaim tersebut diucapkan oleh Muhaimin Iskandar, ketua umum PKB. Ada banyak variable untuk menjelaskan suara NU.

Selama ini, sebagai organisasi sosial-kemasyarakatan berbasikan agama, NU belum bisa melakukan transformasi, yakni –sebagaimana penjelasan Vedi R. Hadiz dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu di Fisipol UGM-- bagaimana ritual keagamaan dan tradisi tersebut bisa juga ditransformasikan ke ranah politik. Belum ada kedisipilinan organisasi dalam NU ketika urusannya soal politik. Manuver politik PB NU terkait ‘siapa kader siapa bukan’ tersebut harus di baca dalam konteks tranformasi, sekaligus meningkatkan nilai tawar politik NU.   


Comments