Mimpi Tukang Tidur

Dalam tidur, aku sering sekali bermimpi. Beberapa lupa saat bangun, tapi sebagian banyak membakas dalam ingatan, bahkan sampai saat ini menjadi kenangan. Bahwa aku pernah bermimpi tentang peristiwa ini, orang itu, lalu di tempat sana.

Kadangkala bermimpi tentang perjalanan panjang menuju tempat yang sebetulnya belum pernah ku datangi. Sering juga bermimpi tentang ketersingkapan rahasia yang dalam keseharian membuatku penasaran. Dari saking penasarannya sampai kebawa mimpi. Mimpi menyingkap rahasia itu. Mengkonfirmasi praduga-pradugaku atas serentetan peristiwa yang sebenarnya gamblang, namun belum ada hal yang meyakinkanku. Dan mimpi meyakinkanku. Bagiku, sah-sah saja mengambil jawaban melalui mimpi.

Pernah suatu waktu, aku bermimpi tentang dua sosok orang yang sedang kasmaran. Ya, mereka sedang jatuh cinta dan membuatku bahagia. Apa yang membuat bahagia selain melihat teman bahagia. Bahagia memang; karena melihat mereka bahagia dalam mimpiku dan terpenting aku tahu rahasia itu.

Masih dalam hal mimpi dan perannya dalam menyingkap rahasia semesta. Di waktu lain, aku bermimpi tentang relasi ‘konflik’ di antara beberapa teman. Masih tentang asmara, cinta, dan sesuatu yang halus; apakah ada kata lain untuk menyatakan kehalusan selain cinta. Gunung, tolong pinjamkan selimut halusmu yang selalu kamu kenakan saat menyambut matahari. Biar aku tak kedinginan dan bisa melanjutkan mimpi itu sampai akhir.

Tak jarang mimpi juga berdampak pada ‘perubahan’ psikis dan psikologis, malah hingga beberapa saat setelah bangun. Tiba-tiba bangun mendadak dan mendapati badan berkeringat. Kadang juga bangun langsung nyengar-nyengir dan mendapati celana dalam basah. Soal celana ini sangatlah menyenangkan. Ingin rasanya tidur lagi, lalu basah, tidur lagi, lalu tak sanggup lagi menundukkan kepala untuk sekadar nengok celana dalam. Tak usah dibayangkan, dilakukan saja. Bagaimana cara melakukannya? Jika Freud percaya bahwa mimpi merupakan ‘kelanjutan’ dari kehidupan nyata –suatu bentuk keadaan tertekan sehingga kebawa ke dalam mimpi— maka lakukan sesuatu yang membuatmu “tertekan”. Dan ku kira, kita semua ahli dalam hal ini.

Comments