UGM: Kampus atau Showroom Mobil kah?
Pemandangan dari satu sudut di lapangan Pancasila saat siang hari. |
Masih teringat dalam
ingatanku. Aku mengikuti PPSMB (Pelatihan Pembelajaran Sukses bagi Mahasiswa
Baru) tahun 2014. Semacam Ospek lah di
kampus-kampus lain. Dalam salah satu materi, ada namanya nilai-nilai ke-UGM-an.
Dalam materi itu, kita –mahasiswa baru—“dicekoki” nilai-nilai filosofis yang
melatarbelakangi Ada-nya UGM. Satu hal yang membuat aku terkesan dan takjub
sekaligus terharu pada kampus ini adalah statusnya sebagai kampus kerakyatan.
Selain juga status lain: kampus pancasila. Ya,
kampus kerakyatan. Rakyat.
Waktu itu, dalam hati
aku membatin: “kampus segede ini dengan bangunan megah-menjulan dibilang kampus
kerakyatan?!”
Konon, pemateri –aku
sudah lupa namanya— menceritakan hal-ikhwal kenapa UGM disebut sebagai kampus
kerakyatan. Bahawa dahulu kala, yang kuliah di UGM adalah rakyat kurang mampu.
Keluarga kelas menengah ke bawah. Itu dulu, katanya.
Sekarang? Aku kira
tidak pantas UGM menyandang kampus kerakyatan. Selain gedung-gedung
megah-menjulang, Pertamina Tower misalnya, mahasiswa yang kuliah di UGM sudah
tidak banyak lagi dari kalangan menengah ke bawah. Bahkan ada desas-desus,
banyak mahasiswa adalah keluarga pejabar; nasional maupun regional.
Lihatlah, masuk pintu
gerbang kampus, kita akan disuguhkan dengan barisan mobil di sepanjang Jalan
Pancasila itu. Di depan gedung GSP, tepatnya di lapangan Pancasila, mobil
hampir memenuhi lapangan. Bahkan ada info sangat menarik, bahwa kampus UGM akan
memfasilitasi lahan parkir yang mulai menyempit itu dengan membuat parkir bawah
tanah. Miriplah di hotel-hotel dan mall-mall
berkelas itu. Di mana lokasinya? Di bawah lapangan Pancasila, katanya.
Itu mobil hanya di
kantong parkir pusat. Lain lagi di lahan parkir fakultas. Setiap melintas di
Jalan Pancasila sembari memandang lapangan Pancasila, aku selalu berseloroh:
“ini kampus apa showroom mobil kah?”
Belum lagi, akhir-akhir
ini dan ini berita masih hangat, gedung fakultas Biologi dibangun dengan dana
CSR Sinar Mas. Ya, Sinar Mas. Salah
satu perusahaan yang menjadi tersangka kasus kebakaran hutan di Riau. weleh-weleh.
Petanyaannya lalu:
masihkah UGM pantas menyandang gelar kampus kerakyatan?
Comments
Post a Comment