Kesepian


~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


Tiada yang lebih mematikan ketimbang kesepian. Menyayat hati. Mematikan rasa. Memutus nalar. Pelan. Perlahan-lahan. Tanpa kerasa. Tiada merasa. Jika merasa, tiada tahu gerangan itu.

Kesepian adalah misteri dalam hidup. Sebagaimana misteri, ia senantiasa mengendap-ngendap di depan pintuk kamar. Berjaga-jaga. Dan selalu siap siaga. Pada suatu waktu, jika dirasa tepat, ia akan masuk ke kamar. Tanpa permisi. Tiada salam dan ketokan pintu.

Dalam sekejap, kesepian memenuhi kamar. Mengisi celah-celah di bawah meja, di bawah dipan, di antara lipatan pakaian. Mengambil posisi di atas kasur. Berbantal. Memeluk guling. Seketika merasuki tubuh yang sedang terbaring melalui lubang-lubang. Mula-mula lubang hidung, mata, telinga, mulut. Sampai akhirnya lubang pusar dan kemaluan.

Tubuh diselimuti kesepian. Saat terjaga, entah tahu apa. Yang ada hanya bingung. Tak tahu arah. Hendak ngapaian dan ke mana setelah ini.


Kesepian. Lebih mematikan ketimbang nikotin di sekujur tubuh. Walau, aku masih tak percaya kenapa sebagian orang memerangi rokok. 

Comments