Melek Internet
Sumber foto: surveycompare.net |
Jika menoleh ke
belakang, kira-kira aku mengenal internet sejak kelas 2 SMP. Tahun 2009
tepatnya. Perkenalanku dengan internet cukup lucu. Mungkin juga dialami remaja
seusiaku dulu. Aku kenal internet bukan lantaran guru sekolah menyuruh googling
untuk menambah sumber referensi yang sulit di dapat di ruang kuliah. Bukan pula
untuk jualan online. Apalagi untuk berselancar ria di jejaring sosial. Juga
tidak melalui HP Android yang meniscayakan kehadiran internet. Di zamanku dulu,
HP Android tidak se-“memasyarakat” saat ini. Bahkan dapat dibilang tidak ada.
Jikapun ada, hanya orang-orang berkelas (sekelas borjuis lah) yang punya.
Singkat cerita, aku
kenal internet lantaran diajak teman kelasku nonton video (yang katanya) tak
senonoh itu ke warnet, warung internet. Masih membekas dalam memoriku situs
pertama kali yang saya buka. Meskipun sangat disayangkan situs itu kini telah
diblokir oleh Kominfo. Aku menikmatinya. Tontonan. Juga suasana warnet yang gerah
dan penuh asap rokok.
Seiring dengan
berjalannya waktu, aku tidak hanya mengenal situs-situs itu, walaupun
keberadaannya tetap aku pertahankan sebagai nikmat Tuhan. Yang terpenting
bagiku: hanyalah menonton demi mengobati rasa ingin tahu. Tidak lebih dari itu.
Jika terpaksa ingin lebih, harus diukur kadar kelebihannya: jangan sampailah
melebihi batas kewajaran.
Aku mulai mengenal
Google, Facebook, Yahoo! dan masih banyak lagi. Kini, aku sudah akrab dengan
internet. Bahkan lebih dari akrab. Seperti sahabat. Kekentalan persahabatanku
dengan internet berbanding lurus dengan rasa keingintahuanku sebagai remaja
yang sedang beranjak dewasa.
Supaya persahabatanku
dengan internet tidak sia-sia, aku tidak sekedar meminta kepadanya. Tapi juga
memberi. Tidak sekedar menguras. Meskipun yang dikuras tidak akan pernah
berkurang, malahan bertambah. Juga tidak sekedar kopas artikel untuk keperluan
sesaat. Aku mengisi. Berkontribusi demi menambah kekayaan internet. Yakni
dengan mengelola blog pribadi: http://ceng-melfin.blogspot.com/.
Tahun 2015 menjadi awal bagiku untuk berkontribusi padamu, sahabatku. Semoga
kedepannya diberikan konsistensi dan keistiqomahan.
Comments
Post a Comment