Internet: Referensi Sekunder, Bukan Primer


Bagi mahasiswa memanfaatkan internet untuk tambahan referensi tugas sudah lumrah. Sudah selayaknya seorang mahasiswa menggunakan internet secara bijaksana dan jangan sampai menodai ke-maha-annya. Keberadaan internet mempermudah mahasiswa dalam menambah khazanah keilmuan, terutama dijadikan rujukan dalam mengerjakan tugas kuliah. Hal ini dikarenakan internet menawarkan efektifitas kerja dan efisiensi waktu. Dengan tinggal memasukan key words di search engine, maka semua yang berkaitan akan ditampilkan. Berbeda dengan buku yang butuh waktu lama dalam membaca untuk menemukan poin-poin yang kita cari.

Terkadang sebagian mahasiswa salah kaprah dalam memposisikan internet. Internet dianggap sebagai referensi primer karena mudah dan cepat. Dengan tinggal, meminjam bahasa mahasiswa, copas (copy paste) informasi di internet dan diedit sedikit sesuai dengan kebutuhan, maka tugas kuliah selesai. Perbuatan seperti ini termasuk plagiat dan plagiatisme sangat dilarang di dunia akademik.


Bagi saya, internet merupakan referensi sekunder dan buku adalah referensi primer. Posisi buku lebih tinggi dari internet karena validitas keilmuannya telah teruji dengan mengikuti tahapan-tahapan tertentu. Saya menggunakan internet sebatas membaca berita online, mencari buku yang dibutuhkan, dan media komunikasi. Dengan apa yang saya lakukan ini, baik untuk tidak “menyalahgunakan” internet dan menodai ke-maha-an kita. Menggunakan internet dengan bijak bagi mahasiswa adalah menjadikan informasi di dalamnya sebagai referensi sekunder, bukan primer.    

Comments